Nokia: BlackBerry Belum Jadi Ancaman di Indonesia
Ardhi Suryadhi - detikinet
Ilustrasi (Ist.)
Dijelaskan Bob McDougall, Country Manager Nokia Indonesia, jika berbicara mengenai BlackBerry maka itu terkait dengan messaging (layanan pesan) dan qwerty. Nokia sendiri, kata Bob, masih kuat di kedua segmen tersebut.
"Saya berani mengatakan bahwa Nokia masih kuat di segmen messaging, kami telah memperkenalkan layanan pesan yang mudah dari jamannya communicator. Kami tidak merasa terancam," tukasnya kepada detikINET.
Justru jika mengamati perkembangan pasar ponsel Tanah Air saat ini, Nokia malah gembira. Sebab, konsumen sudah semakin pintar dalam memilih perangkat genggam dan mereka merasa tertantang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Begitupun jika menilik dari persaingan ponsel qwerty, Bob mengatakan bahwa Nokia Indonesia sudah percaya diri dalam mengarungi persaingan dengan line up produk mereka yang ada saat ini. E63, E71, serta E72 menjadi andalan mereka.
"Sementara untuk segmen qwerty sendiri, kami juga telah memiliki rangkaian produk E Series lewat E63 dan E71 yang begitu popular, lalu juga ada E72 yang baru saja diluncurkan. Semua perangkat ini juga memiliki fitur yang mendukung layanan pesan yang kuat. Tahun depan? Masih banyak produk yang akan datang," pungkasnya.
RIM sendiri pada akhir 2009 semakin memperkokoh eksistensinya di jagad ponsel Indonesia, setelah meluncurkan BlackBerry Onyx. Perusahaan asal Kanada itu tetap menatap optimistis kehadiran Onyx bakal diterima konsumen Indonesia meski harga yang ditawarkan termasuk premium, di kisaran Rp 6,5 juta untuk yang dijual operator.
( ash / fyk )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!